SUARABANTAS.COM, Ruteng, NTT – Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Santo Sirilus Ruteng dan aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng dari berbagai perguruan tinggi di Manggarai menyatakan ikrar bersama untuk menghasilkan karya jurnalistik warga yang berkualitas, berpihak pada kepentingan masyarakat luas, serta aktif menyuarakan aspirasi kelompok marginal. Komitmen ini diikrarkan setelah mereka mengikuti sebuah lokakarya jurnalistik yang diselenggarakan di Aula STIPAS St. Sirilus Ruteng pada Sabtu (17/5/2025).
Lokakarya yang bertujuan membekali para peserta dengan keterampilan dasar jurnalistik ini menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya, yakni Wartawan Senior Walburgus Abulat dan Wartawan Harian Kompas Jakarta Dionisius R.T. Sallis Say. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara STIPAS Santo Sirilus Ruteng dan PMKRI Cabang Ruteng.
Acara pembukaan lokakarya dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua III STIPAS St. Sirilus Ruteng, RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th, yang mewakili Ketua STIPAS. Turut hadir pula Kepala Prodi Pendidikan Agama Katolik STIPAS St. Sirilus, RD.. Emanuel Haru, S.Fil, M.Th. M.Si; Ketua BEM STIPAS St. Sirilus Ruteng Imelda Asmawati; Ketua PMKRI Cabang Ruteng Margareta Kartika; Sekjen PMKRI Cabang Ruteng Olga Joy Purnama; Ketua Panitia Workshop Emanuel Kardinal Rupa; serta para suster dari berbagai kongregasi di wilayah Manggarai Raya.
Dalam sesinya, Dionisius R.T. Sallis Say, yang akrab disapa Aldo, mengupas tuntas sepuluh elemen jurnalistik menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab warga dalam menghasilkan dan mengonsumsi berita berkualitas. Selain itu, Aldo juga memberikan materi mengenai pengembangan ide penulisan, kiat-kiat dasar menulis berita langsung, pemahaman nilai berita, komposisi berita, serta elemen-elemen fundamental lainnya dalam dunia jurnalistik.
Sementara itu, Walburgus Abulat, yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Florespos.net dan Pemimpin Redaksi Mudikalink.net, menyampaikan materi bertajuk "Jurnalistik dan Ragam Karya Jurnalistik." Dipandu oleh moderator Stefanus Charles Tarung, mahasiswa semester VIII STIPAS St. Sirilus, Wall menggarisbawahi prinsip-prinsip dasar seorang penulis berita, seperti keharusan berita yang logis, penggunaan bahasa yang jelas dan ringkas, keseimbangan informasi, sumber yang kredibel, serta menghindari subjektivitas dan vonis.
Wall juga memberikan pemahaman mendasar mengenai perbedaan antara penulisan berita langsung (straight news), feature, dan opini. Ia menjelaskan nilai-nilai berita langsung seperti aktualitas, pentingnya peristiwa, dampak, kedekatan, konflik, ketokohan, dan keunikan. Lebih lanjut, Wall menguraikan empat unsur penting dalam penulisan feature, yaitu kedalaman deskripsi melalui panca indera, kemampuan membangun cerita berdasarkan data (fantasi), penyisipan anekdot atau humor, serta penggunaan kutipan-kutipan bermakna.
Dalam kesempatan tersebut, Wall berbagi pengalamannya menulis untuk berbagai media cetak dan daring, termasuk Harian Umum Pos Kupang, Harian Umum Flores Pos, Surya Timor, Majalah Hidup, SKM Dian, Outreach Tempo Bahasa Inggris, Florespos.net, Mudikalink.net, dan Pojokbebas.com. Ia mendorong para peserta untuk berani menulis berbagai jenis karya jurnalistik.
Sebagai bagian dari lokakarya, para mahasiswa dan aktivis PMKRI dibagi menjadi sepuluh kelompok untuk mempraktikkan penulisan berita langsung, feature, dan opini. Mereka menghasilkan sepuluh sudut pandang berita yang berbeda dari kegiatan workshop tersebut. Hasil karya mereka kemudian dipresentasikan oleh perwakilan masing-masing kelompok.
Walburgus Abulat memberikan apresiasi tinggi terhadap hasil liputan para mahasiswa, menilai karya mereka sangat berkualitas dan memenuhi standar jurnalistik. Ia berharap para peserta terus mengembangkan kemampuan menulis mereka.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kemampuan jurnalistik, Wall Abulat menyerahkan dua buku berjudul "Mahir Menulis Fakta dan Opini" karya Eko Sugiarto dan "Menjadi Penulis Kreatif" karya Ipnu Rinto Nugroho kepada STIPAS Santo Sirilus melalui Ketua BEM Imelda Asmawati.
Wakil Ketua III STIPAS St. Sirilus Ruteng, RD. Dr. Benediktus Denar, S.Fil, M.Th, dalam sambutannya saat membuka lokakarya, mengajak para mahasiswa dan aktivis PMKRI untuk aktif menulis sebagai wujud menyuarakan kebenaran melalui media massa.
Ketua BEM STIPAS St. Sirilus Ruteng, Imelda Asmawati, dan Ketua PMKRI Cabang Ruteng, Margareta Kartika, menyampaikan terima kasih kepada para narasumber atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan.
Kegiatan lokakarya yang berlangsung selama lima jam ini dipandu oleh moderator Stefanus Charles Tarung dan MC Silfiana Dede, mahasiswa STIPAS St. Sirilus Ruteng, dalam suasana persaudaraan yang kental dengan nuansa adat Manggarai. Acara diawali dengan ritus tuak kapu sebagai simbol penerimaan narasumber.
Semangat dan antusiasme para mahasiswa dan aktivis PMKRI terlihat jelas selama kegiatan berlangsung, terutama saat sesi dialog dan penugasan penulisan. Tercatat bahwa mahasiswa STIPAS St. Sirilus Ruteng di bawah bimbingan RD. Dr. Benediktus Denar telah menghasilkan ratusan opini dan berita yang telah dipublikasikan di berbagai media terkemuka. (*)