UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Tindak Tegas Premanisme, Kapolri: Polri Tidak Kompromi

SUARABANTAS.COM, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam memberantas aksi premanisme di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Baharkam dan Korbrimob Polri di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025).

"Polri tidak melihat ini dari kelompok mana, yang kita lihat adalah tindakannya. Jika meresahkan masyarakat, kita tindak tegas. Apakah ini kelompok tertentu atau siapapun itu, sepanjang meresahkan masyarakat, kita tidak kompromi dan kita tindak tegas," ujar Sigit.

Pernyataan ini muncul di tengah maraknya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di berbagai daerah. Polri telah menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) sejak 1 Mei 2025 di seluruh Indonesia, yang tidak hanya menyasar premanisme, tetapi juga kejahatan lain seperti judi online, narkoba, hingga terorisme.

"Kita memiliki tugas pokok yang memerlukan kehadiran Polri, masalah aksi premanisme, masalah gangguan di wilayah perindustrian, isu debt collector, narkoba, judi online, penyelundupan, TPPO dan terorisme tentunya ini menjadi tugas yang dititipkan oleh Bapak Presiden," jelas Sigit.

Untuk memberantas premanisme, Polri telah menyiapkan strategi yang melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Sigit menekankan bahwa pemberantasan premanisme juga berkaitan dengan upaya mengawal program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi.

"Apalagi terkait masalah pertumbuhan ekonomi dan investasi. Kami Polri konsen masalah itu dan kita akan kawal program-program tersebut. Dan ini menjadi komitmen kita bersama untuk menjaga dan mengawal pertumbuhan ekonomi dan investasi yang ada. Di satu sisi kita carikan solusi terhadap masalah ini," ucapnya.

Selain itu, Kapolri juga menginstruksikan seluruh personel Polri untuk bersiap menghadapi potensi bencana alam. Polri harus tanggap dan merespons cepat dalam membantu masyarakat yang terdampak.

"Mungkin kita akan menghadapi karhutla, potensi banjir, tanah longsor, dan juga potensi gunung berapi, siapkan peralatan dan personel kita dengan sebaik-baiknya, sehingga pada saat terjadi, Polri bisa hadir dan mewakili negara dengan baik," tutur Sigit.

Sigit menekankan bahwa kerja keras personel Polri akan dirasakan dan dilihat oleh masyarakat, sehingga kesiapan personel, peralatan, dan sarana prasarana lainnya harus dipersiapkan dengan baik. (*)