UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Turyapada Tower Buleleng Diproyeksikan Jadi Ikon Pariwisata Kelas Dunia, Dongkrak Ekonomi Bali Utara

Gubernur Bali, Wayan Koster, meresmikan Turyapada Tower, menara pemancar dan objek wisata baru di Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Jumat, 18 April 2025.

SUARABANTAS.COM, Buleleng- Gubernur Bali, Wayan Koster, secara optimis menargetkan Menara Turyapada yang menjulang megah di ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kabupaten Buleleng, sebagai destinasi wisata baru bertaraf internasional. Pernyataan ini disampaikan saat berada di Buleleng pada hari Jumat, menandakan langkah strategis pemerintah provinsi dalam mengembangkan potensi pariwisata di wilayah Bali Utara.

Menara pemancar siaran telekomunikasi Turyapada, yang kini tengah dalam tahap penyelesaian pembangunan fasilitas pendukungnya, diproyeksikan akan bertransformasi menjadi objek wisata unik dan berkelas dunia. Gubernur Koster menekankan bahwa setelah seluruh layanan televisi terintegrasi dan infrastruktur penunjang rampung, menara ini akan dibuka untuk umum.

Inisiatif ambisius ini digagas dan dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Pemerintah Provinsi Bali bertanggung jawab atas perencanaan, pembangunan, dan promosi Turyapada Tower sebagai destinasi wisata unggulan.

Turyapada Tower

Turyapada Tower berdiri kokoh di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Lokasinya yang berada di ketinggian 1.636 mdpl menawarkan pemandangan spektakuler dan udara pegunungan yang sejuk.

Gubernur Koster memperkirakan bahwa kawasan wisata Turyapada akan rampung dan siap dibuka untuk wisatawan pada pertengahan tahun 2026. Proses tender untuk pembangunan kawasan dan jalan akses shortcut diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juni tahun ini, dengan target penyelesaian dalam waktu satu tahun setelah kontrak berjalan.

Pengembangan Turyapada Tower sebagai objek wisata bukan hanya bertujuan untuk menambah daya tarik pariwisata Bali, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali Utara. Gubernur Koster meyakini bahwa kemegahan menara ini, dengan berbagai fasilitas wisata di dalamnya, akan menarik wisatawan domestik dan mancanegara. 

Fasilitas yang telah terbentuk meliputi jembatan kaca di lantai lima, restoran statis melingkar di lantai enam, area pandang dengan teropong di lantai tujuh, restoran putar di lantai delapan, skywalk di lantai sembilan, dan planetarium di lantai sepuluh. Rencananya, akan dibangun pula gondola atau kereta gantung sepanjang 700 meter untuk menambah daya tarik.

Lebih lanjut, Koster menyoroti keunikan Turyapada Tower sebagai satu-satunya menara di kawasan pegunungan Indonesia. Dari lokasi ini, pengunjung dapat menikmati panorama indah Danau Bratan, Danau Tamblingan, Danau Buyan, serta hamparan hutan dan perbukitan. Selain itu, terdapat dua ruang pertemuan berkapasitas 300-400 orang. Gubernur Koster menegaskan bahwa visinya adalah membangun sebuah ikon yang sebanding dengan menara-menara terkenal dunia seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Macau Tower, dan CN Tower Toronto.

Saat ini, akses wisata ke Turyapada Tower masih ditutup untuk umum. Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan fungsi menara sebagai pemancar siaran dan untuk memastikan kelancaran proses pembangunan fasilitas pendukung. Pemerintah Provinsi Bali tengah fokus pada penyelesaian infrastruktur kawasan dan jalan masuk, yang diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2026. Setelah itu, Turyapada Tower akan secara resmi dibuka sebagai destinasi wisata kelas dunia. (SB